Memulai bisnis dari nol memang bukan hal mudah. Terlebih akan selalu ada tantangan di balik sebuah bisnis. Hal ini pun dirasakan oleh Vincent yang menggarap usaha sepatu wanita Shopatblow sejak tahun 2016.
Awalnya, Vincent bercerita tidak pernah terpikir untuk menjadi produsen sepatu wanita. Ia mengatakan hanya fokus menjual produk sepatu sisa gudang dengan blusukan ke pasar-pasar dan bazar offline di berbagai tempat. Dalam membangun bisnisnya, Vincent mengaku telah mengerahkan seluruh upaya meski pada saat itu masih nihil pendapatan, bahkan terpaksa merugi.
Akhirnya, Vincent pun memutuskan untuk mulai memasarkan produknya melalui e-commerce, Shopee. Kini, Shopatblow sudah berhasil menjual hingga 40-60 ribu pasang sepatu wanita setiap bulannya. Melalui Shopatblow, Vincent juga bisa menyejahterakan para karyawannya.
“Keberhasilan Shopatblow bagi saya salah satunya diukur dari rasa bangga menyaksikan perjalanan salah satu karyawan yang sudah bersama saya dari nol. Kini dia bisa beli tanah sendiri untuk dirinya dan keluarganya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/8/2021).
Di balik kesuksesan bisnisnya, Vincent mengatakan hal ini tentu tak luput dari dukungan karyawan dan perajin. Saat mulai berjualan online, Shopatblow langsung mendapat lonjakan permintaan ribuan pasang sepatu di kampanye akhir tahun Shopee tahun 2019 dan 90 ribu pasang sepatu selama bulan Ramadhan 2021.
Ia pun menyadari menyiapkan sumber daya menjadi satu-satunya cara untuk dapat menjaga performa dan mempertahankan bisnisnya. Bersama dengan 2 karyawan yang sudah mendampinginya dari awal, kini ia telah membangun pabrik dan kantor dengan 180 karyawan dan perajin di Bogor, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Tangerang. Bahkan, beberapa karyawannya kini telah dapat mencicil mobil hingga membeli tanah.
Pertumbuhan bisnis Shopatblow juga berdampak bagi pengusaha sepatu lainnya. Vincent mengatakan ada 2 dropshipper yang sudah menjadi pelanggan setia Shopatblow hingga sekarang. Setiap bulan, mereka dapat memesan lebih dari 250 pasang sepatu, dan mendulang kesuksesannya di Medan dan Tangerang.
“Setiap ada karyawan atau perajin yang cerita ke saya mereka sudah mulai cicil mobil, cicil rumah, dan beli tanah. Itu jadi dorongan bagi saya untuk terus maju dan punya ambisi untuk mengembangkan usaha ini. Kemerdekaan karyawan secara finansial adalah tonggak pencapaian penting di perjalanan panjang kami,” ungkapnya.
Di samping karyawan, Vincent mengatakan hal ini juga tak lepas dari dukungan dan bimbingan tim Shopee dalam memberi solusi atas kendala pengelolaan inventori dan gudang. Selama hampir 2 tahun bergabung di Shopee, Shopatblow telah mencatatkan pertumbuhan bisnis hingga 500 kali lipat dari awal memulai bisnis online di Shoppe.
Pada pertengahan 2020, Shopatblow mulai memperluas pasar mancanegara. Kini, produk Shopatblow sudah berhasil masuk ke Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Ia berharap ke depan bisnis Shopatblow dapat masuk ke pasar dunia layaknya brand lokal Erigo. Bagi para UMKM, Vincent juga berpesan agar tak pernah patah semangat dalam menjalani usahanya.
“Saya berkeinginan Shopatblow bisa tumbuh dan masuk pasar dunia seperti Erigo. Gencarnya Erigo melakukan pemasaran di Shopee, serta kegigihan dalam memperkuat strategi bisnis sudah terbukti. Besar harapan saya, ke depannya Shopatblow bisa ekspansi produk, dan punya gudang yang lebih besar seperti Erigo,” katanya. “Bagi teman-teman UMKM lainnya yang baru memulai bisnis secara online, jangan pernah menyerah. Karena kalau menyerah, pasti tidak akan ada hari ini. Terus berjuang dan pikirkan semua strateginya dengan berani, jangan pernah takut salah dan gentar, jadikan semua bekal dan inspirasi,” pungkasnya