Eksis.id – Harga timah bergerak datar di tengah prospek pasokan yang lebih ketat. Penyebaran Omicron jadi penahan laju timah.
Pada Jumat (17/12/2021) pukul 13.40 WIB harga timah dunia tercatat US$ 38.667,5/ton, turun tipis 0,06% dari posisi kemarin.
Produsen timah terbesar ketiga dunia, Malaysia Smelting Corp (MSC) menunda pencabutan status force majeure hingga 20 Desember. Artinya operasi akan tetap ditutup.
Sebelumnya, MSC menyatakan keadaan force majure pada 7 Juni karena gangguan produksi akibat virus corona (Coronavirus Disease 2019).
MSC menyumbang sekitar 7% dari pasokan global yang diperkirakan sekitar 330.000 ton pada tahun 2020, berdasarkan Asosiasi Timah Internasional. Diperkirakan MSC menghasilkan produksi 22.400 ton tahun lalu, berdasarkan Asosiasi Timah Internasional (ITA).
Produksi yang masih akan ditutup akan membuat pasokan timah dunia makin ketat. Ini akan mendorong laju harga timah.
Namun risiko penyebaran omicron masih membayangi, sehingga lajunya pun tertahan.
Omicron sudah menyebar di lebih 77 negara sehingga varian ini tidak bisa dipandang enteng. Sekalipun penelitian awal menunjukkan varian yang pertama kali teridentfikasi di Afrika Selatan (Afsel) ini bergejala ringan.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperingatkan bahwa Omicron lebih mudah menyebar dan ada risiko tingkat keterisian rumah sakit akan meningkat. *(Aln)