Eksis.id – DPRD bersama Pemerintah Kota Surabaya menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kota Surabaya tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2022, Kamis (14/10/2021). Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, kekuatan APBD 2022 diprediksi mencapai Rp 10,17 triliun, naik sebesar 3,4 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan dari segi pendapatan daerah, ia menargetkan naik sebesar 7,4 persen menjadi Rp 9,3 triliun.
“Kondisi yang bisa berubah sewaktu-waktu, mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19, menuntut APBD tahun 2022 harus bisa adaptif,” kata Cak Ji, sapaan akrab Armuji.
Meski demikian, Cak Ji menegaskan, alokasi APBD 2022 lebih fokus pada pemulihan ekonomi. Hal itu seperti tema yang diusung Pemerintah Kota Surabaya tahun 2022, “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. “Karena itu, pemulihan ekonomi lokal melalui pengembangan Inovasi produk, jasa industri kreatif dan pariwisata menjadi prioritas utama di tahun 2022,” ucap Armuji. Nantinya, lanjut Armuji, Pemkot Surabaya memberikan fasilitas promosi dan pemasaran bagi para pelaku usaha mikro. Adapun jumlah alokasi anggaran yang digunakan untuk memfasilitasi para pelaku usaha mikro ini mencapai Rp 5,86 miliar melalui APBD Kota Surabaya 2022. “Fasilitasi promosi dan pemasaran ini kami berikan kepada 5.220 pelaku usaha mikro dengan rancangan anggaran Rp 5,86 miliar,” tutur Cak Ji. Ia menegaskan, konektivitas antara pelaku usaha mikro dan pasar digital sangat penting di zaman saat ini. Oleh karena itu, ia memastikan Pemkot Surabaya ikut berperan dan memberi perhatian penuh kepada para pelaku usaha di Kota Pahlawan. Tak hanya itu, sebagai upaya mewujudkan pemulihan ekonomi di Kota Pahlawan, Cak Ji juga akan memberikan fasilitas berupa bimbingan dan pelatihan kepada para pencari kerja. *(Alf)